Siapakah sebenarnya
anak – anak atau pelajar yang tidak biasa itu? Mereka adalah anak – anak yang
memiliki hambatan atau gangguan dalam belajar, serta anak – anak tergolong
berbakat. Tetapi pada post kali ini kita akan membahas anak yang memiliki
hambatan. Disini istilah yang sering
dipakai adalah “children with disabilities” daripada “disabled children”. Karna
sebenarnya yang mau ditekankan itu adalah anaknya, bukan ketidakmampuannya . biasanya
anak – anak seperti ini kita sebut dengan anak berkebutuhan khusus. Disini kita
akan melihat pengelompokkan ketidakmampuan tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Gangguan indra
Gangguan indra mencakup gangguan atau
kerusakan pengelihatan dan pendengaran. Gangguan indra ini dibedakan menjadi
dua yaitu gangguan pengelihatan dan gangguan pendengaran.
2. Ketidakmampuan Fisik
Gangguan ini antara lain berupa gangguan
ortopedik yang berupa keterbatasan gerak atau kurang mampuu mengontrol gerak,
gangguan akibat cedera di otak atau cerebral palsy, dan gangguan kejang –
kejang seperti epilepsy.
3. Retardasi Mental
Ini merupakan kelompok yang lemah dalam
fungsi intelektual. Ditandai dengan rendahnya kecerdasan dan susah beradaptasi
dengan kehidupan sehari – hari, sebelum menginjak usia 18 tahun.
4. Gangguan Bicara dan bahasa
Merupakan kelompok yang mengalami masalah
dalam berbicara, seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gagguan
keffasihan bicara. Serta masalah bahasa seperti kesulitan menerima informasi
dan mengekspresikan bahasa.
5. Gangguan belajar
kelompok ini memiliki cirri – cirri sebagai berikut:
kelompok ini memiliki cirri – cirri sebagai berikut:
a.
Punya kecerdasan normal atau diatas normal
b.
Kesulitan dalam minimal satu mata pelajaran
c.
Tidak memiliki gangguan lain seperti retardasi
mental.
6. Attention Deficit Hyperactivity Disorder
Disebut juga ADHD, merupakan bentuk
ketidakmampuan yang berciri – cirri, kurang perhatian, hiperaktif dan impulsive.
7. Gangguan Emosional dan perilaku
Merupakan masalah serius dan terus – menerus yang
berkaitan dengan hubungan , agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan
persoalan pribadi maupun sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik social
emosional yang tidak tepat.
Demikianlah pengelompokkan ketidakmampuan itu. Untuk lebih
mengerti tentang mereka, mari kita simak sebuah kisah yang sangat luarbiasa
berikut.
Seorang guru
bernama Verna Rollins mengajar seorang anak berkebutuhan khusus bernama Jack.
Jack memiliki cacat pada fisik. Sejak lahir Ia menderita cacat kaki, lumpuh
karena kerusakan otak. Dia sering mengeluarkan air liur, berbicara datar dank
eras, sulit berkonsentrasi, sulit mengontrol gerak, serta berbicara cepat dan
gugup jika senang. Jadi banayak orang menganggap ia mengalami keterbelakangan
mental. Padahal sebenarnya jack anak yang cerdas.
Hal tersebut
mendorong Rollins mencari cara untuk mengajar jack. Ia selalu memastikan apa
yang jack butuhkan tersedia. Yaitu dengan memberikan tissue dan mengingatkan
jack untuk membersihkan mulutnya. Rollins juga menemukan bahwa jack bias berbicara
normal saat tenang, sehingga ia menggunakan cara berdeham pada saat jack mulai
berbicara terlalu cepat, sambil mengingatkan agar jack berbicara lebih pelan.
Rollins juga menyuruh jack menggunakan computer untuk menyelesaikan tugasnya. Walaupun
memakan waktu, tetapi jack senang karena dia merasa ada di dunia nyata.
Ibunya
pun menulis surat rasa terimakasih pada Rollins. Ibunya bersyukur karena
Rollins sudah dapat membantu jack meninggkatkan kesukaannya pada membaca dan
menulis.
Dari cerita diatas kita bisa mengerti, bahwa anak – anak yang
memiliki hambatan – hambatan itu, bukanlah seorang anak yang gagal dan tak
berguna. Tetapi mereka sama seperti anak – anak lainnya, hanya saja memerlukan
kerja ekstra untuk mengajar mereka. Diperlukan pembinaan yang benar dan
kesabaran untuk mengembangkan anak – anak luar biasa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar