Jumat, 04 Mei 2012

Pelajar Tidak Biasa


Siapakah sebenarnya anak – anak atau pelajar yang tidak biasa itu? Mereka adalah anak – anak yang memiliki hambatan atau gangguan dalam belajar, serta anak – anak tergolong berbakat. Tetapi pada post kali ini kita akan membahas anak yang memiliki hambatan.  Disini istilah yang sering dipakai adalah “children with disabilities” daripada “disabled children”. Karna sebenarnya yang mau ditekankan itu adalah anaknya, bukan ketidakmampuannya . biasanya anak – anak seperti ini kita sebut dengan anak berkebutuhan khusus. Disini kita akan melihat pengelompokkan ketidakmampuan tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Gangguan indra
Gangguan indra mencakup gangguan atau kerusakan pengelihatan dan pendengaran. Gangguan indra ini dibedakan menjadi dua yaitu gangguan pengelihatan dan gangguan pendengaran.
2. Ketidakmampuan Fisik
Gangguan ini antara lain berupa gangguan ortopedik yang berupa keterbatasan gerak atau kurang mampuu mengontrol gerak, gangguan akibat cedera di otak atau cerebral palsy, dan gangguan kejang – kejang seperti epilepsy.
3. Retardasi Mental
Ini merupakan kelompok yang lemah dalam fungsi intelektual. Ditandai dengan rendahnya kecerdasan dan susah beradaptasi dengan kehidupan sehari – hari, sebelum menginjak usia 18 tahun.
4. Gangguan Bicara dan bahasa
Merupakan kelompok yang mengalami masalah dalam berbicara, seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gagguan keffasihan bicara. Serta masalah bahasa seperti kesulitan menerima informasi dan mengekspresikan bahasa.
5.   Gangguan belajar
kelompok ini memiliki cirri – cirri sebagai berikut:
a.   Punya kecerdasan normal atau diatas normal
b.   Kesulitan dalam minimal satu mata pelajaran
c.   Tidak memiliki gangguan lain seperti retardasi mental.
6. Attention Deficit Hyperactivity Disorder
Disebut juga ADHD, merupakan bentuk ketidakmampuan yang berciri – cirri, kurang perhatian, hiperaktif dan impulsive.
7. Gangguan Emosional dan perilaku
Merupakan masalah serius dan terus – menerus yang berkaitan dengan hubungan , agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi maupun sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik social emosional yang tidak tepat.

Demikianlah pengelompokkan ketidakmampuan itu. Untuk lebih mengerti tentang mereka, mari kita simak sebuah kisah yang sangat luarbiasa berikut.

Seorang guru bernama Verna Rollins mengajar seorang anak berkebutuhan khusus bernama Jack. Jack memiliki cacat pada fisik. Sejak lahir Ia menderita cacat kaki, lumpuh karena kerusakan otak. Dia sering mengeluarkan air liur, berbicara datar dank eras, sulit berkonsentrasi, sulit mengontrol gerak, serta berbicara cepat dan gugup jika senang. Jadi banayak orang menganggap ia mengalami keterbelakangan mental. Padahal sebenarnya jack anak yang cerdas.
Hal tersebut mendorong Rollins mencari cara untuk mengajar jack. Ia selalu memastikan apa yang jack butuhkan tersedia. Yaitu dengan memberikan tissue dan mengingatkan jack untuk membersihkan mulutnya. Rollins juga menemukan bahwa jack bias berbicara normal saat tenang, sehingga ia menggunakan cara berdeham pada saat jack mulai berbicara terlalu cepat, sambil mengingatkan agar jack berbicara lebih pelan. Rollins juga menyuruh jack menggunakan computer untuk menyelesaikan tugasnya. Walaupun memakan waktu, tetapi jack senang karena dia merasa ada di dunia nyata.
Ibunya pun menulis surat rasa terimakasih pada Rollins. Ibunya bersyukur karena Rollins sudah dapat membantu jack meninggkatkan kesukaannya pada membaca dan menulis.

Dari cerita diatas kita bisa mengerti, bahwa anak – anak yang memiliki hambatan – hambatan itu, bukanlah seorang anak yang gagal dan tak berguna. Tetapi mereka sama seperti anak – anak lainnya, hanya saja memerlukan kerja ekstra untuk mengajar mereka. Diperlukan pembinaan yang benar dan kesabaran untuk mengembangkan anak – anak luar biasa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar