Sabtu, 28 April 2012

Hasil Diskusi Pendidikan


Rossie Janette 11-087


Berliana Mega  11-095

Pertanyaan
1.       Coba jelaskan dimana sebenarnya persinggungan teknologi dan pendidikan .
2.       Dari buku Psikologi pendidikan John W. Santrock hal 496-499, coba bandingkan dengan kehidupan sehari hari ( lebih spesifik di Indonesia atau bahkan yang di dapatkan di masa SMA )
3.       Apa itu ubiquitos computing , berikan pandangan menurut kelompok.
Jawaban hasil diskusi
1.       Teknologi sangat erat hubungannya dengan pendidikan. Teknologi disini bukan dipakai oleh orang orang yang ahli tapi oleh orang yang masih dalam proses belajar. Dengan semakin perkembangan era globalisasi ini, teknologi merupakan salah satu factor penunjang pendidikan kea rah yang lebih baik. Namun harus didukung juga dengan kemampuan SDM dalam penggunaan teknologi tersebut.
Nah, kemudian dari proses belajar itulah teknologi dan pendidikan bersinggungan. Berikut ini beberapa persinggungannya :
·         Dalam proses belajar, penyampaian materi menggunakan metode persentase. Alat yang biasa yang di pakai : infocus, proyektor, laptop, dsb.
Dimana pengajar menyampaikan materi menggunakan teknologi dan pengajar menerima informasi dengan audio-visual dari teknologi tersebut.
·         Pada saat pengajar memberikan tugas pada pelajar, yang menuntut pelajar tersebut untuk mencari informasi pengetahuan dengan menggunakan media teknologi seperti internet.
·         Pengumpulan tugas dengan menggunakan e-mail.
·         Pelajar dalam mengerjakan tugas makalah akan menggunakan media teknologi seperti laptop, computer untuk mengetik.
·         Pembelajaran e-learning.
·         Media pembelajaran  teknologi seperti televisi, computer dalam pembelajaran melalui video.
2.       Perbandingan yang ditemukandari buku Psikologi pendidikan John W. Santrock hal 496-499, dengan kenyataan yang kami temukan semasa kami di sekolah dulu. Pada buku beberapa standarisasi pengukuran teknologi pada tingkatan pendidikan.
a.       Pra kanak-kanak – grade 2
·   Anak – anak diharapkan sudah dapat menggunakan alat-alat input.
·   Anak anak harus mampu melakukan Variasi media pembelajaran dan belajar
·   Pemakaian multimedia yang tepat
·   Kerja sama dengan teman menggunakan teknologi.
Pada masa kami sekolah pada pra kanak-kanak – grade 2, kami belum menggunakan bahkan belum mengenal teknoogi dalam proses pembelajaran.
b.      Grade 3 – 5
·   Menggunakan input-output dengan baik dan efektif
·   Mendiskusikan keuntungan dan kerugian dari teknologi
·   Menggunakan teknoogi untuk menyeleksi informasi dan sumber daya online
·   Menggunakan teknologi untuk memcahkan masalah seperti kalkulasi
Pada masa kami grade 3-5, sebagian dari kami telah mengenal dan menggunakan hal-hal diatas dalam proses pembelajaran tetapi masih lebih banyak yang belum menggunakannya dalam proses pembelajaran.
c.       Grade 6 – 8
·   Mengaplikasikan strategi untuk memecahkan masalah hardware dan software
·   Menunujukkan pengetahuan tentang peruubahan teknologi dan efeknya pada lapangan kerja.
·   Menggunakan alat-alat spesifik dari teknologi untuk pembelajaran dan riset.
·   Desain, mengembangkan atau mempublikasikan dan paparkan produk.
·   Mengevaluasikan penggunaan teknologi yang berkaitan dengan problem dunia maya.
Pada masa kami sekolah pada pra grade 6 -8, kami belum menerapkan hal hal di atas, tetapi kebanyakkan dari kami mendapatkan hal-hal tersebut pada grade 10 – 12
d.      Grade 9 – 12
·   Mengidentifikasikan dan menilai potensi dari system dan layanan teknologi untuk memenuhi kebutuhan personal dan pekerjaan
·   Menggunakan sumber daya teknologi untuk mngolah dan mengkomunikasikan informasi personal dan professional.
·   Menggunakan informasi online untuk memenuhi kebutuhan riset publikasi dan komunikasi
·   Memilih dan mengaplikasika untuk riset.
Dalam tingkatan ini, sekolah kami semua telah menerapkannya dalam proses pembelajaran kami.
3.       Menurut kelompok kami, Ubiquite Computing adalah suatu situasi yang berupa dunia pasca PC dimana perangkat teknoogi umum seperti telepon, dan alat-alat elektronik lainnya terkoneksi dengnan internet dan pengguna tidak menyadari perangkat berada di lingkungan yang terkoneksi.
Pandangan menurut kelompok kami, ada negattif dan positif. Positifnya, teknologi sudah tersebar menjadi mempermudah segala hal-hal yang dibutuhkan dalam mencari informasi luar dan dengan di buatnya koneksi internet di seluruh ingkungan, masyrakat umum pun dengan mudah menggunakannya, orang yang kurang mampu pun bisa menggunakannya karena harga yang murah.
Bagian negatifnya menurut kami, privacy seseorang sudah tidak ada karena koneksi tersebut, manusia ebih individualis yang kurang berinteraksi secara langsung dengan sesame dan juga akan banyak terjadi kejahatan kejahatan teknologi.

Tanggapan:

1. Rossie Janette ( kelompok 8)
- Hal-hal yang tidak baik seperti apa yang dapat ditimbulkan olehUbiquitous computing?
- Apa yang menyebabkan ketergantungan dalam Ubiquitous computing ?
Jawab:
- Hal-hal yang tidak baik, contohnya ialah kemudahan untuk mengakses situs yang tidak senonoh, seperti pornografi. Selain itu, dapat menimbulkan kecenderungan anak didik untuk tidak belajar yaitu membuka situs-situs di internet pada saat kegiatan belajar-mengajar sedang berlangsung.
- Salah satu yang menyebabkan ketergantungan ialah adanya fasilitas wi-fi di berbagai tempat yang memberi kemudahan untuk mengakses internet sehingga menyebabkan ketergantungan.


2. Ririn Hapsari ( kelompok 6)
- (Ririn bertanya megenai kesenjangan hubungan sosial dengan perkembangan teknologi. Namun kesenjangan kami kami maksud adalah kesenjangan ekonomi yang terjadi antara masyarakat kalangan atas –yang sudah akrab dengan teknologi- dan masyarakat bawah yang mungkin belum tersentuh teknologi sama sekali).
Daftar pustaka :
Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua) (h 492-505). Jakarta: Prenada Media

Senin, 09 April 2012

Psikologi Sekolah


Rossie Janette GG (11-087)
KEDUDUKAN PSIKOLOGI SEKOLAH DALAM ILMU PSIKOLOGI
            Psikologi Sekolah adalah bidang yang menerapkan prinsip-prinsip psikologi klinis dan psikologi pendidikan dengan diagnosa pengobatan pada anak-anak dan  remaja, perilaku dan masalah belajar. Pada dasarnya psikologi sekolah memiliki kedudukan yang penting karena psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak tersebut. Psikologi sekolah dapat melakukan penilaian psikologis dan memberikan bimbingan dan konseling baik untuk anak dan keluarga.
PERBEDAAN PSIKOLOGI SEKOLAH DAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
            Psikologi pendidikan merupakan gabungan dari psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sehingga hampir sebagian besar teori-teori yang ada dalam psikologi perkembangan dan psikologi sosial digunakan di psikologi pendidikan. Tujuan mempelajari psikologi pendidikan adalah untuk mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah.
            Psikologi sekolah adalah salah satu bidang dari beberapa bidang psikologi pendidikan. Tujuan adanya psikologi sekolah adalah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
FUNGSI SEKOLAH SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
            Pendidikan berfungsi untuk menyampaikan, meneruskan atau mentransmisi kebudayaan, di antaranya nilai-nilai nenek moyang kepada generasi muda. Dalam fungsi ini sekolah itu konservatif dan berusaha mempertahankan status quo demi kestabilan politik, kesatuan dan persatuan bangsa. Di samping itu, sekolah juga mendidik generasi muda agar hidup dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang cepat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini sekolah merupakan agent of change atau lembaga pengubah. Sekolah mempunyai fungsi transformatif, setidak-tidaknya sekolah harus dapat mengikuti laju perkembangan agar bangsa jangan ketinggalan dalam kemampuan dan pengetahuan dibanding dengan bangsa-bangsa lain. Untuk itu, kurikulum harus senantiasa mengalami pembaruan dan perubahan.
            Dalam kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sekolah me-megang peranan penting sebagai agent of change untuk membawa perubahan-perubahan sosial, akan tetapi dalam norma-norma sosial, seperti keluarga, agama, filsafat bangsa, sekolah cenderung untuk mempertahankan yang lama dan dengan demikian mencegah terjadinya perubahan yang dapat mengancam keutuhan bangsa.
                                                                                                   
METODE YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM SISTEM PENGAJARAN DISEKOLAH
1.       Metode Belajar Ceramah (Preaching Method)
            Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan atau penuturan secara lisan oleh guru terhadap peserta didik. untuk dapat menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat - alat bantu seperti gambar - gambar dan yang paling utama adalah bahasa lisan.
2.      Metode Kerja Kelompok
            Cara mengajar dimana siswa yang didalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok.
3.      Metode Penemuan (Discovery)
            Proses mental  siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud proses mencerna, mengerti, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan menarik kesimpulan.
4.      Metode Diskusi
            Metode ini merupakan interaksi antar siswa dengan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisa, memecahkan masalah, menggali, atau memperdebatkan topik permasalahan.
5.      Metode Tugas dan Resitasi
            Metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dibeikan karena dianggap materi pelajaran terlalu banyak sementara waktu yang dimiliki sedikit. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih luas.
6.      Metode Latihan
            Metode ini  disebut juga metode training, merupakan suatu cara mengajar yang baik            untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Metode ini dapat digunakan juga           untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan , kesempatan dan keterampilan.
7.      Metode Pemecahan Masalah
            Metode ini dikenal sebagai Metode Brainstorming merupakan metode yang   merangsang berpikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat            yang disampaikan oleh siswa. Metode ini dapat dilaksankan pabila siswa telh berada            pada tingkat yang lebih tinggi dengan prestasi yang tinggi pula.
8.      Metode Studi Kasus
            Metode ini berbentuk penjelasan tentang masalah kejadian, atau situasi tertentu ,     kemudian siswa ditugasi mencari alternative pemecahannya. Metode ini dapat   dikembangkan atau diterapkan pada siswa, manakala  siswa memiliki pengetahuan awal tentang masalah ini.
9.      Metode Insiden
            Metode ini mirip dengan metode studi kasus akan tetapi siswa dibekali dengan data             dasar yang tidak lengkap tentang suatu kejadian atau peristiwa.
10.   Metode Praktikum
            Metode ini dapat dilakukan kepada siswa setelah guru memberikan arahan , aba-aba            petunjuk.
11.    Metode Proyek
            Metode ini merupakan pemberian tugas kepada semua siswa untuk dikerjakan secara             individual/kelompok. Siswa dituntut untuk mengamati, membaca, meneliti, dan        kemudian siswa dimintakan untuk membuat laporan dari tugas yang diberikan kepadanya dalam bentuk makalah. Metode ini bertujuan membentuk analisis siswa
12.   Metode Bermain Peran
            Metode ini adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan    dan penghayatan anak didik. Metode yang melibatkan interaksi antara dus siswa atau     lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai    dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka.
13.   Metode Seminar
            Merupakan  kegiatan belajar sekelompok siswa untuk membahas topik, masalah       tertentu. Setiap anggota kelompok seminar dituntut agar berperan aktif dankepada     mereka dibebankan tanggungjawab untuk mendapatkan solusi dari topic, masalah yang dipecahkannya. Guru bertindak sebagai nara sumber. Tidak jarang seminar            melahirkan rekomendasi dan resolusi.
14.   Metode Eksperimen
            Metode ini  adalah metode pemebrian kesempatan kepada siswa perseorangan dan kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.
15.   Metode Karya Wisata
            Ialah Suatu cara  penguasaan bahan pelajaran oleh para siswa dengan jalan   membawa mereka langsung ke objek yang terdapat diluar kelas atau dilingkungan             kehidupan  nyata.
PERMASALAHAN YANG TERJADI DI SEKOLAH DAN SOLUSI PEMECAHAN MASALAH
1.       Tawuran Antar Pelajar
            Tawuran merupakan perilaku anarki berkelompok antar kelompok remaja yang          biasanya berawal dari masalah yang sepele. Pemicu tawuran seringnya karena rasa         emosi remaja yang masih labil hingga sulit untuk dikontrol ketika dihadapkan pada        tantangan. Selain itu, kesetiakawanan juga sering menjadi alasan mengapa pelajar        melakukan tawuran.
2.      Bullying
            Sedikitnya ada 2 masalah utama dibalik terjadinya bullying di sekolah : Penampilan,             dan Status sosial. Pelaku bullying (disebut “Bully”) selalu memilih target / korban dari kalangan teman yang menurut mereka tidak cocok untuk bergaul bersamanya. Hal ini bisa karena penampilan, sifat (misalnya pemalu, pendiam), ras, agama, atau suku. Dan pilihan target akan jatuh pada individu yang menurut mereka inferior atau di bawah strata mereka. Bullying dapat terjadi secara fisik, psikologis, verbal, maupun seksual. Secara fisik contohnya dengan dipukul, dicubit, didorong, dan dijegal. Secara psikologis misalnya dipermalukan di depan umum, dipanggil dengan nama cemoohan, dihasut, dan difitnah. Secara verbal contohnya dicaci maki langsung, diteror (baik melalui telepon, sms, atau email). Secara seksual bisa terjadi dari yang paling ringan dicolek-colek.
Disekolah perselisihan bisa terjadi antara:
            1. Siswa dengan siswa
            2. Guru dengan guru
            3. Orang tua dengan guru
            4. Guru dengan pimpinan (kepala sekolah)
Cara penyelesaian masalah menurut subyek yang berselisih, dengan :
   Siswa
-         Bicara langsung ke orang yang mengganggu, minta bantuan teman jika diperlukan.
-         Katakan kepada teman yang mengganggu “Stop! saya tidak suka kamu berbuat seperti itu!”
-         Acuhkan (pergi dari orang yang mengganggu serta lakukan kegiatan untk menghindar)
-         Cari bantuan dari orang yang mau mendengar dan membantu (guru kelas , guru BP atau orang tua)
   Orang tua siswa
-         Buatlah janji dengan pihak yang berkepentingan, tuliskan apa yang menjadi masalah, bicarakan masalah dengan guru serta harapan apa yang di inginkan.
   Guru
-         Identifikasikan masalah anda
-         Bicarakan dengan rekan sekerja mengenai masalah anda
-         Mintalah rekan kerja anda untuk bersikap obyektif
-         Adakan pendekatan dengan orang yang mempunyai masalah dengan anda lalu gunakan pernyataan “saya” untuk menggambarkan bagaimana perasaan anda untuk kemudian memudahkan anda dan rekan kerja bekerja dengan penuh harmonis dan kerja sama di masa mendatang.
FUNGSI DAN PERAN PSIKOLOG SEKOLAH DAN PERLUNYA PSIKOLOG SEKOLAH
Peran Psikolog Pendidikan :
 
            Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal : 

-         Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
-         Mengembangkan dan mendukung program pengelolaan terapi dan perilaku.
-         Merancang dan mengembangkan kursus untuk orang tua, guru dan lain-lain yang terlibat dengan pendidikan anak-anak dan remaja pada topik-topik seperti bullying
-         Merancang dan mengembangkan proyek-proyek yang melibatkan anak-anak dan kaum muda
-         Menulis laporan untuk membuat rekomendasi formal tentang tindakan yang akan diambil, termasuk pernyataan formal
-         Menasihati, negosiasi, membujuk dan mendukung guru, orang tua dan profesional pendidikan lainnya
-          Menghadiri konferensi kasus yang melibatkan tim multidisipliner tentang cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan sosial, emosional, perilaku dan pembelajaran anak-anak dan kaum muda dalam perawatan mereka.
-         Melakukan penelitian aktif.
-         Merumuskan intervensi yang berfokus pada penerapan pengetahuan, keterampilan dan keahlian untuk mendukung inisiatif lokal dan nasional.
-         Mengembangkan tes pendidikan
-         Evaluasi program pendidikan. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
-         Konsultasikan sekolah untuk melaksanakan pengajaran dan pengujian perubahan
-         Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
Peran Psikolog Sekolah : 
1.       Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami sifat kesulitan siswa dan bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa. 
2.      Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif, manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi kesehatan mental. 
3.      Menilai dan mengevaluasi berbagai masalah yang berkaitan sekolah dan aset anak dan remaja di sekolah yang ditugaskan.  
4.      Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan.Terlibat dalam pencegahan krisis dan layanan intervensi.
5.      Dapat melayani satu atau beberapa sekolah di daerah sekolah atau bekerja untuk sebuah pusat kesehatan mental masyarakat dan / atau dalam lingkungan universitas.
Peran psikolog sekolah dengan siswa untuk: 
-         Memberikan konseling, pengajaran, dan pendampingan bagi mereka berjuang dengan masalah sosial, emosi, dan perilaku 
-         Meningkatkan prestasi dengan menilai hambatan belajar dan menentukan strategi instruksional terbaik untuk meningkatkan pembelajaran
-         Mempromosikan kesehatan dan ketahanan dengan memperkuat komunikasi dan keterampilan sosial, pemecahan masalah, manajemen kemarahan, self-regulasi, penentuan nasib sendiri, dan optimisme
-         Meningkatkan pemahaman dan penerimaan beragam budaya dan latar belakang
HAL – HAL YANG DIBERIKAN DALAM KAITANNYA DALAM LAYANAN PSIKOLOG SEKOLAH
PROGRAM INTEGRATIF
            Program ini ditujukan untuk sekolah berupa paket lengkap Layanan Konsultansi Psikolog Sekolah berupa program asesmen, konseling, seminar dan pelatihan lengkap untuk siswa, guru dan orangtua selama 2 tahun berturut-turut. Program ini  dapat disesuaikan dengan jenjang sekolah (TK-SD-SMP-SMA) dan jumlah siswa yang ada di tiap sekolah. Pembayaran untuk program ini dapat dilakukan dalam dua termin (setahun sekali). Program Integratif ini terdiri dari Tiga Paket.
[Paket Jenius]
    Terdiri atas layanan:                                                   
·         Psikotes siswa Semi Individual/ Klasikal (2x/2thn)
·         Psikotes siswa Individual (2x/2thn), 
·         Konseling Siswa (8/2thn),
·         Pelatihan Guru (2x/2thn),
·         Konseling Guru (4x/2thn),
·         Seminar Parenting Skills Untuk orangtua (2x/2thn)
·         Pengarsipan Psychological Record siswa dan Guru (1 berkas/org)
 [Paket Superior]
·         Psikotes Semi Individual  (2x/2thn)
·         Psikotes Individual Pemetaan (2x/2thn)
·         Konseling siswa (8x/2thn)
·         Outbound Training untuk siswa (2x/2thn)
·         Psikotes Klasikal Guru (1x/2thn)
·         Konseling Guru (4x/2thn)
·         Team Building dan Pelatihan Guru (1x/2thn)
·         Parenting Skills Untuk orangtua (2x/2thn)
·         Pengarsipan Psychological Record siswa dan Guru (1 berkas/org)
[Paket Gifted]
Paket Bebas Pilih layanan Psikologi selama dua tahun dengan minimal 3 program layanan/ 2 tahun, dengan harga paket yang lebih menguntungkan.
PERBEDAAN ANTARA PSIKOLOG SEKOLAH, PSIKOLOG PENDIDIKAN, DAN GURU BK
Psikolog sekolah adalah psikolog yang mengkhususkan diri pada dunia sekolah. Biasanya psikolog sekolah berperan dalam pengaturan kelas yang berhubungan dengan psikologis siswa juga guru. Psikolog sekolah juga bisa memberikan penilaian intelegensia guru, inovasi guru, dalam mengajar, dan lain sebagainya. Seorang psikolog sekolah harus bisa dekat dengan siswaataupun guru yang secara tidak langsung juga berhubungan dengan orang tua siswa. Karena peran psikolog sekolah juga memantau bagaimana prestasi siswa, kelakuan, dan motivasi siswanya. Tetapi yang perlu diingat psikolog sekolah berbeda dengan guru BK. Guru BK biasanya bertugas pada siswanya saja dan dilindungi oleh undang-undang karena memiliki label guru, sedangkan psikolog sekolah lebih sedikit luas cakupannya dan juga psikolog adalah sebuah profesi yang di wajibkan memiliki profesionalisme lebih baik. Jadi sudah jelas lah psikolog pendidikan dan psikolog sekolah memiliki peran yang berbeda namun mungkin memiliki tujuan yang sama yaitu agar dunia pendidikan semakin baik. 
Psikolog (termasuk psikolog pendidikan) adalah seorang sarjana psikologi yang telah menjalani pendidikan profesi dan berhak membuka praktek, termasuk praktek konseling, namun tidak berkompeten mengeluarkan resep obat. Psikologi mempelajari perilaku manusia secara umum dan terbagi atas enam bidang, yaitu Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Perkembangan, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, Psikologi Klinis dan Psikologi Eksperimen.
Konselor (guru BK) adalah seseorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN). Melalui proses sertifikasi, asosiasi ini memberikan lisensi bagi para konselor tertentu sebagai tanda bahwa yang bersangkutan berwenang menyelenggarakan konseling dan pelatihan bagi masyarakat umum secara resmi. Konselor bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tetapi juga merambah pada bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan konseling secara umum di masyarakat. Khusus bagi konselor pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan bimbingan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan (sering disebut Guru BP/BK atau Guru Pembimbing), ia tidak diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.
Sumber :

Kamis, 05 April 2012

Penting Gak Sih Pendidikan Prasekolah bagi Anak Usia Dini?

Rossie Janette / 111301087


Cellia . E / 111301041
011041ces.blogspot.com

Anak usia dini merupakan tahapan penting kehidupan dalam hal perkembangan anak secara fisik, intelektual, emosional dan sosial. Pertumbuhan kemajuan kemampuan mental dan fisik pada tingkat menakjubkan dan proporsi yang sangat tinggi dari pembelajaran terjadi dari lahir sampai usia enam. Ini adalah saat ketika anak-anak sangat membutuhkan perawatan pribadi berkualitas tinggi dan pengalaman belajar.
Pendidikan dimulai dari saat anak itu dibawa pulang dari rumah sakit dan terus pada saat anak mulai menghadiri kelompok bermain dan taman kanak-kanak. Kemampuan belajar dari manusia terus selama sisa hidup mereka tetapi tidak pada intensitas yang ditunjukkan dalam tahun-tahun prasekolah. Dengan pemikiran ini, bayi dan balita membutuhkan pengalaman positif pembelajaran dini untuk membantu perkembangan intelektual, sosial dan emosional dan ini meletakkan dasar untuk keberhasilan sekolah nanti.
Aspek – aspek yang dikembangkan oleh pemberian pendidikan prasekolah, adalah sebagai berikut:
1.      sosial
Pendidikan anak usia dini juga sangat penting bagi perkembangan sosial anak, dimana hal yang perlu dikembangkan ialah  menolong teman dan orang dewasa, mau berbagi, mau mengalah, menghargai, tidak menggangu, mendengarkan dan memperhatikan teman bicara, dll. Guru pun memiliki tugas membina dan mengembangkan sikap anak didik menuju sikap yang diharapkan. Dalam pendidikan anak usia dini, kegiatan yang serin dilakukan ialah bermain dimana  anak dapat belajar menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial. Dalam permainan anak berhadapan dengan berbagai karakter yang berbeda, sifat dan cara berbicara yang berbeda pula, sehingga ia dapat mulai mengenal heterogenitas dan mulai memahaminya sebagai unsur penting dalam permainan. Melaui pendidikan anak usia dini pula, anak akan diajarkan untuk menghormati orangtua dan guru serta memahami karakter teman-temannya.
2.      emosional
Dalam bidang emosinal, melalui pendidikan anak usia dini, anak akan belajar mengontrol emosi dalam berinteraksi dengan orang lain dimana hal itu akan mempengaruhi kepribadiannya. Dengan berinterkasi bersama teman-teman sebayanya melaui bermain, anak dapat  membuat dunianya lebih berwarna,sehingga perasaan kesal, marah, kecewa, sedih, senang, bahagia akan secara komplit ia rasakan. Hal ini akan menjadi pengalaman emosional sekaligus belajar mencari solusi untuk menanggulangi perasaan-perasaan tersebut di kemudian hari. Selain itu, melalui pendidikan anak usia dini, anak juga dapat mempelajari arti penting nilai keberhasilan pribadi dalam kelompok, serta belajar menghadapi ketakutan, penolakan, juga nilai baik dan buruk yang akan memperkaya pengalaman emosinya. Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi. Anak-anak yang memiliki kecerdasan emosi (EQ) yang baik akan memiliki masa depan yang lebih cerah daripada anak yang tidak, karna ia tahu bagaimana menempatkan dirinya.
3.      Kognitif
Anak usia dini umumnya mengacu pada periode sejak lahir sampai usia 5 tahun. Perkembangan kognitif seorang anak pada anak usia dini, yang mencakup keterampilan membangun seperti pra-membaca, bahasa, kosakata, dan berhitung, mulai dari saat anak lahir. Ilmuwan telah menemukan bahwa otak memperoleh sejumlah besar informasi mengenai bahasa dalam tahun pertama kehidupan bahkan sebelum bayi bisa berbicara. Pada saat bayi mengucapkan atau memahami kata-kata pertama mereka, mereka tahu yang mana khusus terdengar menggunakan bahasa mereka, apa yang terdengar dapat dikombinasikan untuk menciptakan kata-kata, dan tempo dan irama kata dan frase.
Ada hubungan kuat antara perkembangan kognitif seorang anak pada awal kehidupan dan tingkat keberhasilandi kemudian hari. Tidak mengherankan, pengetahuan anak dari alfabet di TK adalah salah satu prediktor yang paling signifikan dari apa kemampuan membaca kesepuluh kelas yang anak akan.
Ketika anak-anak usia dini diberikan lingkungan kaya bahasa dan interaksi melek huruf yang penuh dengan kesempatan untuk mendengarkan dan menggunakan bahasa terus-menerus, mereka dapat mulai untuk mendapatkan bagian penting untuk belajar bagaimana membaca. Seorang anak yang masuk sekolah tanpa keterampilan ini berisiko akan tertinggal dibelakang
4.      Fisik
Anak-anak prasekolah membutuhkan kesempatan untuk berolahraga. Untuk belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-otot besar di lengan dan kakinya, anak Anda perlu melempar dan menangkap bola, berlari, melompat, memanjat dan menari untuk musik. Untuk belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-otot kecil di tangan dan jari, ia perlu warna dengan krayon, menyusun puzzle, menggunakan blunt-tipped-keselamatan-gunting, zip jaketnya dan memahami benda-benda kecil seperti koin.




Sumber:
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://georgewbush-whitehouse.archives.gov/infocus/earlychildhood/sect2.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.online-information.org/education/preschool/preschool_education.html
http://www.dokteranak.net/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini-149.html