Jumat, 23 Maret 2012

Laporan Intelegensi : ALFRED BINET


Rossie Janette (11-087)
Dina Maharani (11-055)
Dhara Puspita Hrp (11-113)

alfred-binet-1857-1911-french-everett.jpg
Alfred Binet adalah seorang psikolog Perancis yang pertama mengembangkan tes Inteligensi.  Ia lahir di Nice, Perancis pada tanggal 8 Juli 1857 dan meninggal di Paris pada tanggal 18 Oktober 1911.  Ayahnya adalah seorang dokter dan nenek moyangnya juga kebanyakan berprofesi dokter baik dari turunan ayah maupun ibunya. Ibunya seorang pelukis, dan jiwa seni ini juga diturunkan pada Binet sehingga ia juga menulis tentang aspek psikologis dari tulisan dan seni. Ia belajar di Lycee di Nice dan LycĂ©e Louis le Grand di Paris.  Secara resmi ia belajar hukum hingga memperoleh gelar diploma dan lisensiat, dan pada umur 20 tahun ia menempuh ujian pertama untuk doktoratnya dalam bidang hukum.  Tahun 1877 Binet bertemu Ribot, seorang psikolog Perancis yang turut menentukan kehidupan psikologi di Perancis.  Atas anjuran Ribot maka Binet mulai mempelajari psikologi, khususnya psikopatologi yang sudah lama hidup di Perancis. 
Binet mempelajari proses-proses mental yang lebih tinggi dengan jalan memberi tes-tes kertas dan pensil sederhana. Sekitar tahun 1900, Binet mulai dengan penelitian mengenai perbedaan-perbedaan individual, yang mencapai puncaknya dalam mengembangkan skala inteligensinya pada tahun 1905.  Dengan menggunakan anak-anak gadisnya sebagai subyek penelitian, ia mulai melakukan suatu studi sistematis mengenai perbedaan-perbedaan dalam proses-proses mental mereka, dengan menggunakan gambar-gambar, tes-tes verbal dan tes noda-noda tinta.  Tes noda-noda tinta ini memelopori pembuatan teknik-teknik proyektif yang sangat populer dalam psikologi klinis kontemporer. 
Karyanya yang terkenal yaitu Binet Tes or Scale, yaitu skala verbal individual yang dikembangkan oleh Binet dan Simon pada tahun 1905.  Tes Simon-Binet, skala aslinya dirancang untuk memperkirakan dan menetapkan kemampuan intelektual relatif dari anak-anak sekolah Perancis.  Binet diminta oleh komisi sekolah warga kota Perancis untuk menciptakan cara mengelompokkan anak-anak berdasarkan kemampuan mereka. Tujuan sebenarnya boleh dikatakan kurang baik, yaitu untuk menyaring anak-anak yang “lemah pikiran”, yang tidak akan diberi tunjangan sosial. Tes tersebut diterima secara luas untuk pengetesan di negara-negara lain.  Pada tahun 1910 tes Binet-Simon ini dibawah ke Amerika Serikat. Di sana tes ini digunakan oleh Henry Goddard, seorang pendidik dan pakar psikologi yang mendirikan sekolah swasta untuk anak “lemah pikiran” di New Yersey.
Pada tahun 1916 tes Binet-Simon ini dimodifikasi dan dibakukan untuk masyarakat Amerika Serikat yang lebih luas oleh Lewis Terman dari Universitas Standford. Dengan modifikasi ini maka tes Binet-Simon ini kemudian dikenal dengan nama Standford-Binet Scale, dan tes ini diberi bukan hanya kepada anak-anak, tapi juga kepada orang dewasa. Tes ini direvisi lagi pada tahun 1937 berdasarkan penetapan norma-norma baru, dan pada tahun 1960 mengkombinasikan formulir L dan M atas dasar suatu revisi statistik.  Binet juga telah memperkenalkan konsep tentang “usia mental” (mental age), kemampuan rata-rata yang diharapkan dari individu, khususnya seorang anak pada usia kronologis tertentu, yang akhirnya menghasilkan konsep tentang IQ (Inteligence Quotient).  Bersama Theodore Simon, mereka mendefinisikan inteligensi dalam tiga komponen, yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan, kemampuan untuk mengeritik diri sendiri atau melakukan autocriticism. Binet mengatakan bahwa inteligensi bersifatmonogenetik, yaitu berkembang dari satu faktor satuan atau faktor umum. Selanjutnya ia mengatakan bahwa inteligensi merupakan sisi tunggal dari karakteristik yang terus berkembang sejalan dengan proses kematangan seseorang. Ia menggambarkan inteligensi sebagai sesuatu yang fungsional sehingga memungkinkan orang lain untuk mengamati dan menilai tingkat perkembangan individu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Jadi untuk melihat inteligen seseorang, dapat diamati dari cara dan kemampuannya untuk melakukan suatu tindakan dan kemampuannya untuk mengubah arah tindakannya tersebut.

Sumber : http://psiko-edu.blogspot.com/2011/08/binet-alfred.html

Jumat, 16 Maret 2012

Tugas pribadi 1

Teknologi dan Pendidikan

Tegnologi adalah tema penting dalam pendidikan, jadi tegnologi akan sering dibahas dalam pembahasan pendidikan selanjutnya.

1. Revolusi teknologi
Revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi di mana kita kini hidup. masyarakat informasi baru masih mengandalkan beberapa keahlian non teknologi mendasar, seperti : keterampilan berkomunikasi, kemampuan memecahkan masalah, berfikir mendalam, berfikir kreatif, dan bersikap positif.

Teknologi telah menjadi bagian dari sekolah selama beberapa dekade, tetapi teknologi masih dipakai secara sederhana dan berubah dengan lamban. Namun kini teknologi berubah secara dramatis. Perhatikan fakta bahwa pada 1983 hanya ada sekitar 50.000 komputer di sekolah-sekolah Amerika. Pada tahun 2002 ada lebih dari 6 juta komputer. Setiap sekolah di Amerika kini sedikitnya punya 1 komputer.

Walau penggunaan komputer berpotensi meningkatkan pembelajaran murid sekolah masih ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi ini dibanding lembaga lain. Sebuah survey yang dilakukan oleh Office Of Technology Assessment 1995 menemukan bahwa mayoritas guru tidak akrab dengan komputer. Guru tidak memiliki pengetahuan memadai dalam penggunaan komputer.

2.  Internet

Internet adalah inti komunikasi melalui komputer/ Sistim internet berisi ribuan jaringan komputer yang tehubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat di akses murid.

World Wide Web adalah sistem pengambilan informasi hyper media yang menghubungkan berbagai materi internet; materi ini mencakup teks dan grafiks. Web memberikan struktur yang dibutuhkan internet.

Website adalah lokasi individu atau organisasi di internet. Website menampilkan informasi yang di masukkan oleh individu atau organisasi.

E-mail adalah singkatan dari electronic mail dan merupakan bagian penting lain dari internet. Pesan dapat dikirim dan diterima dari individu atau dari banyak individu.


3.  Menggunakan Internet Di Kelas

Berikut ini beberapa cara efektif untuk menggunakan internet di dalam kelas :
- Untuk membantu menavigasi dan mengintegrasikan pengetahuan.
- Mendorong belajar bersama.
- Menggunakan E-mail.
- Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru.


 4.  Teknologi dan Diversitas Sosio Kultural

Teknologi membawa beberapa isu sosial. Dalam sebuah studi oleh National Association of Educational Progress, hampir sepertiga murid kulit putih memiliki komputer sendiri, sedangkan murid latino dan Afrika-Amerika hanya sebesar seperlima (Sutton, 1995). Dan keluarga dengan murid lelaki lebih mungkin memiliki komputer sendiri ketimbang keluarga yang punya murid perempuan (deVillar dan Faltis, 1955).
Sekolah yang memiliki lebih banyak murid minoritas berpendapatan rendah cenderung menggunakan komputer untuk latihan menulis dan berhitung.

Berikut ini beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam penggunaan komputer :
- saring teknologi untuk menghilangkan bias gender kultural dan etnis.
- gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yabg aktif dan konstruktif untuk semua murid dari semua latar belakang.
- beri murid informasi tentang pakar dari latar belakang gender dan etnis yang berbeda yang menggunakan teknologi secara efektid di dalam kehidupan.
- bicaralah dengan orangtua tentang pemberian aktifitas belajar berbasis komputer di rumah.


5.  Masa Depan : Komputer dimana-mana

Penghitungan pada awalnya dilakukan dengan komputer besar, yang dipakai bersama-sama oleh banyak orang ( Bitter dan Pierson, 2002). Sekarang ini kita berada di era komputer pribadi dimana satu orang mempunyai satu komputer. Beberapa pakar komputer percaya bahwa generasi komputer berikutnya akan berupa ubiquitous computing, yang menekankan pada distribusi komputer ke lingkungan. Ringkasnya ubiquitous computing akan beruba dunia paska PC. Perangkat teknologi umum seperti telepon dan perangkat elektronik lainnya akan terkoneksi dengan internet dan pengguna mungkin tidak menyadari perangkat mana di lingkungannya yang terkoneksi.


Dikutip dari: Psikologi Pendidikan, edisi kedua - John W. Santrock, halaman 492-500


Love,
jenet

Sabtu, 10 Maret 2012

Pemberitahuan!

Post sebelumnya yang berjudul "Konvensional? Masih jaman?" , ditulis untuk kepentingan pengumpulan tugas mata kuliah pendidikan, tentang blog.

makasih semua atas perhatiannya...

Love,
Jenet

Konvensional? Masih Jaman?

Dari dulu kita semua tau proses belajar dan mengajar secara umum dilaksanakan dalam ruangan kelas. Tetapi, itu dulu, sekarang disaat tegnologi sudah menjamur di setiap aspek kehidupan kita, proses konvensional itu sudah mulai berubah. Belajar dan mengajar, dewasa ini tidak lagi harus dilaksanakan dalam kelas. Internet sudah seperti rumah kedua bagi pendidikan.
Proses belajar mengajar lewat internet, atau nama kerennya belajar online, sudah juga diterapkan dalam belajar saya pribadi. Seperti pada saat dosen pendidikan kami memberikan himbauan untuk mmbuat blog dan email, guna sebagai pelengkap media pendidikan.
Pada saat pertama kali kami diberikan tugas untuk membuat blog dan email, kami merasa terbebani. Yaiyalah, biasanya kami hanya menggunakan internet kalo gak google ya facebook, atau twitter. Ini kami dihimbau untuk membuat blog, tentu saja itu menjadi rumit untuk kami. Menjadi rumit, karena dengan sejujurnya kami mengakui bahwa kami sama sekali belum memiliki pengalaman dalam pembuatan blog. Mendengar sih sering, tapi membuat? Wah itu lain masalah.
Tetapi setelah kami jalani, mulai dari proses pembuatan gmail, setelah itu blog, ternyata hal tersebut cukup menarik. Walaupun banyak kendala yang dihadapi, apalagi kami sama sekali tidak tahu menahu tentang caranya mendesain sebuah blog. Setelah kami jalani, kami menjadi mengerti bahwa blog ini penting bagi kami mahasiswa, yang sudah seharusnyalah sebagai kaum terpelajar kami “meleek” akan segala sarana tegnologi pendidikan yang ada. Dari blog, kami sadari, banyak pengetahuan yang dapat kami lahap, dan yang paling penting, gratis! Dengan melihat – lihat isi dari blog – blog milik bloger lainnya, pengetahuan kami dapat menjadi semakin luas. Tidak lagi hanya dibatasi oleh dinding – dinding kelas. Himbauan untuk membuat blog pada matakuliah pendidikan di fakultas kami, sesuai dengan teori yang disampaikan oleh william James, yaitu tentang mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi diatas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak. Pada hal ini, kami dibukakakn wawasan tentang pembuaan blog.
Selain banyaknya pengetahuan yang bisa didapat dari blog, blog juga mendekatkan hubungan antara pengajar dan murid asuhnya. Di dalam blog, pengajar dan murid dapat bersosialisasi seperti layaknya dua orang teman yang saling membagi pengalaman dan pengetahuan. Disini murid dituntut untuk dapat menjadi mitra aktif dari pengajar. Keaktifan murid  disini, serta adaptasi dengan lingkungan (tegnologi yang berkembang), sesuai dengan teori yang disampaikan oleh John Dewey, bahwa seorang anak lebih baik tidak belajar dengan duduk diam di kursi mereka, dan mendengarkan pelajaran secara pasif dan sopan.
Juga melihat fenomena yang berkembang akhir – akhir ini mengenai tegnologi pendidikan yang ada, seperti e-learning, e-mail , yang sudah makin dikenal oleh para pelajar. Khususnya untuk medan, walaupun penggunaan e-learning dalam pengajaran belum terlalu banyak digunakan, tapi penggunaan email sudah sangat dikenal. Email sudah sebagian besar digunakan para pelajar untuk pengumpulan tugas, dan pencarian pengetahuan. Atau bahasa kerennya berenang di internet. Para pelajar sudah banyak yang mengumpulkan tugasnya kepada guru mereka lewat email.
Tentu saja tidak hanya duduk diam di kelas sampai pegal karna kebanyakan duduk, dapat menjadi pilihan yang lebih menarik dalam mendapat pengetahuan. Tegnologi yang makin menjamur ini sekarang tidak lagi dapat dipisahkan dari pendidikan. Itulah mengapa penting bagi pelajar untuk melek akan tegnologi. Dan dari himbauan pembuatan blog ini sangat mendukung hal tersebut. Jadi, kalau ada alternatif yang lebih menarik dan menyenangkan, kenapa tidak dicoba? Selama itu positif dan memberikan kontribusi yang baik bagi penddikan kenapa tidak kita jelajahi?


love,
Rossie janette / 111301087

Nurul Fadhillah / 111301107
11107nf.blogspot.com

G. Naomi Sirait / 111301035
11035gns.blogspot.com

This is how i spell TOGETHERNESS


Psi tour 2011 - Medan

Setoples Ramah Tamah

Selamat datang saya ucapkan bagi para penikmat informasi, pencinta celotehan ringan, dan penggila untaian kata - kata. Dan mohon bantuannya kepada saya yang baru saja terjun ke dunia bloger ini. semoga apa yang saya sajikan bisa bermanfaat, dan selamat menikmati!




Love,
Jenet